Sumber gambar: Instagram @galerinusantara1926
Galeri Nusantara 1926 bertemakan “Indonesia 100%” dihelat di kampus utama UNU Yogyakarta sejak 31 Agustus 2024 s/d 30 September 2024. Pameran tersebut gratis untuk dikunjungi dan dibuka dari jam 10.00 – 18.00 WIB. “Indonesia 100%” untuk mengatakan bahwa dunia (kesenian Indonesia) sesungguhnya terang, penuh keberagaman namun telah dijauhkan dari cahaya, narasi sejarah, fakta yang berputar balik dan seterusnya, sehingga lamban-lamban menjadi dunia yang kabur (membisu), kehilangan ungkapan. “Indonesia 100%” yang akan berkabar hari ini merupakan metafor seperti dua mata api sekaligus dua mata air yang saling menunggu reaksi dari siapa pun untuk berbicara meskipun banyak lintasan yang harus dilewati.
Dengan demikian, “Indonesia 100%” akan berposisi sebagai pintu (sekaligus) titik berangkat yang harus dimasuki, berjalan masuk “ke dalam” hingga benar-benar merasakan berada “di dalam” sebagai cara mengasah imajinasi dan motif hati (jiwa), lalu mencari dialektika lewat jalan kesenian dan kebudayaan (karya seni) untuk membebaskan pengetahuan manusia dan dunia sekelilingnya dari berbagai jalan buntu.
“Indonesia 100%” akan membuka beragam kemungkinan, falsafah lokal-kultural dan tafsir serta pengandaian-pengandaian sebagai produksi pengetahuan yang khas Indonesia dengan berbagai pilihan medium/bahasa artistik hari ini (Galeri Nusantara; Indonesia 100%). Dalam pameran kali ini, Galeri Nusantara 1926 menyediakan 3 ruang perupa.
Pertama, ruang untuk perupa undangan berjumlah sekitar 56 perupa. Kedua, ruang untuk perupa mahasiswa UNU sendiri berjumlah 6 perupa. Dan ketiga, ruang untuk perupa anak-anak berjumlah 6 perupa.
Dari total sekitar 69 perupa kesemuanya, terdapat lebih dari 100 karya dalam pajangan oleh Galeri Nusantara 1926 kali ini. Salah satu karya dari perupa undangan yakni lukisan oleh Agus Noor berjudul “El comandante #1” (2024) dan lukisan oleh Sigit Santoso berjudul “Malahing; Langit dan Air Beta” (2022). Lalu salah satu karya oleh perupa mahasiswa UNU terdapat lukisan oleh Ruli Ferdian berjudul “Rain Gold” (2024). Sedangkan karya dari perupa anak-anak salah satunya yakni lukisan oleh Naila Muazara Ulfa berjudul “Ibu dan Anaknya di Kebun” (2024). Dan banyak lukisan-lukisan yang tak kalah menarik lainnya.