London Fashion Week 2024 (LFW 2024) resmi dihelat mulai tanggal 12 – 17 September 2024. Pada kesempatan kali ini, LFW 2024 menyajikan sekitar 237 perancang busana. Dari sekian banyak perancang busana tersebut, terdapat 10 perancang busana yang mengangkat budaya-budaya negara bagian Asia.
Pertama yakni Yuhan Wang designer. Yuhan Wang didirikan oleh Yuhan Wang pada tahun 2018 di London. Perancangan busana oleh Yuhan Wang difokuskan pada estetika “pinggiran”, semangat perubahan, kenangan puitis-romantis, feminin, dan kecantikan. Perancangan tersebut terinspirasi melalui budaya feminin tradisional China yang dikombinasikan dengan budaya barat.
Kedua yakni Yujie Wang designer. Yujie Wang adalah desainer Tiongkok dan lulusan tahun 2022 dari program MA Fashion di Royal College of Art. Latar belakang lintas profesinya memberinya perspektif yang lebih beragam tentang mode. Pada tahun 2023, ia mendirikan merek eponim YUJIE WANG, yang bertujuan untuk menyampaikan gagasan tentang hidup di masa kini dan mengikuti intuisi dalam menghadapi perubahan ekspektasi.
Ketiga yakni Chet Lo designer. Chet Lo adalah desainer Asia-Amerika dan lulusan program BA Knitwear Central Saint Martins tahun 2020. Berasal dari New York City, Lo pertama kali datang ke London pada tahun 2015 untuk menghadiri Saint Martin’s.
Keempat yakni Huishan Zang. HUISHAN ZHANG diluncurkan pada tahun 2012. Sebagai desainer kelahiran Tiongkok yang berbasis di London, Huishan telah memetakan gaya khasnya, menemukan inspirasi dan arah melalui identitas nasionalnya. Menciptakan merek mewah yang memadukan warisan Timur dengan pengaruh Barat, koleksinya menciptakan filosofi yang romantis, canggih, dan tak lekang oleh waktu dengan detail feminin, garis yang kuat, dan desain yang terarah.
Kelima yakni Jiaen Cai designer. Jiaen Cai menantang status quo, dengan menggabungkan formulasi sistematis dengan ekspresi yang tidak menentu. Didirikan oleh Jiaen Cai, setelah lulus dari London College of Fashion dan Royal College of Art, ia menggabungkan pengaruh dari pendidikannya di Tiongkok dengan metodologi Barat.
Keenam yakni Lu Mei designer. Lu Mei adalah merek yang berkantor pusat di London yang berfokus pada modernisasi jaket bulu angsa klasik dan pakaian luar ikonik lainnya. Didirikan pada tahun 2016 oleh pasangan suami istri Hunter Mei dan Lu Lu, yang merupakan nama merek tersebut, koleksi ini dibuat dengan sangat teliti di Tiongkok di pabrik yang dikelola keluarga sang pendiri.
Ketujuh yakni Ray Chu designer. Merek RAY CHU mencerminkan komunitas yang beragam, inklusif, bebas, dan mencintai diri sendiri. Merek ini merilis FW17 di Shanghai Fashion Week resmi pada tahun 2017. Pada tahun 2021, RAY CHU secara resmi memamerkan koleksinya di jadwal resmi London Fashion Week.
Kedelapan yakni Susan Fang designer. Susan Fang meluncurkan label eponimnya pada tahun 2017 setelah lulus dari Central Saint Martins. Ia terinspirasi oleh konsep yang berkaitan dengan persepsi keindahan dan daya tarik naluriah alam serta fraktal yang selalu ada.
Kesembilan yakni Tran Hung designer. Tran Hung adalah seorang desainer dari Vietnam, negara yang masih sangat muda dalam industri busana. Tran Hung adalah salah satu merek mapan di pasar busana mewah kelas atas, memikat para penggemarnya dengan desainnya yang canggih dengan melampaui batasan desain.